1.
Memperoleh makan.
2.
Mempertahankan hidup dari keadaan alam sekitarnya.
3.
Mempertahankan diri dari serangan musuh.
4.
Memenuhi kebutuhan hidupnya.
5.
Menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau
beradaptasi.
Ciri-ciri khusus
yang dimiliki hewan merupakan bentuk dari adaptasi. Adaptasi dibedakan menjadi
tiga, yaitu:
1. Adaptasi morfologi merupakan
penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Adaptasi
morfologi dapat dilihat dengan jelas.
Contohnya, kaki berselaput pada bebek dan antena pada semut.
2.
Adaptasi fisiologi merupakan
penyesuaian fungsi alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Salah
satunya berupa enzim yang dihasil kan oleh suatu organisme. Contohnya, bunga
raflesia mengeluarkan enzim untuk menarik serangga. Sementara itu, kantong
semar mengeluarkan enzim untuk membunuh serangga.
3.
Adaptasi tingkah laku merupakan
penyesuaian berupa perubahan tingkah laku.
Contohnya, cecak memutuskan ekornya saat ditangkap
musuh. Contoh lain, putri malu mengatupkan daunnya bila disentuh.
Kelelawar.
Memiliki
kemampuan ekolokasi, yaitu mengetahui lingkungan sekitarnya dengan menggunakan
sistem sonar. Cara kerjanya, kelelawar mengeluarkan bunyi dengan frekuensi yang
tinggi (bunyi ultrasonik). Bunyi tersebut mengenai benda-benda di sekitarnya
kemudian dipantulkan kembali oleh benda-benda tersebut. Kelelawar menerima
bunyi pantul tersebut dan ia dapat memperkirakan jenis maupun jarak benda di
sekitarnya. Dengan kemampuan tersebut kelelawar mampu terbang di tempat gelap
tanpa menabrak benda di sekitarnya.
Mampu
terbang dengan menggunakan selaput kulit tipis yang terdapat di antara tulang
lengannya. Sayap kelelawar tersusun dari jaringan kulit yang kuat sehingga
hewan ini mempunyai kemampuan terbang yang baik.
Bentuk
daun telinga yang lebar mampu menangkap bunyi yang lemah.
Kelelawar
tidur dengan cara menggantung badannya secara
terbalik.Hal ini dikarenakan kaki kelelawar tidak kuat untuk berdiri
seperti halnya burung. Tetapi, jari kaki kelelawar dilengkapi cakar yang kuat
dan tajam. Jari kaki tersebut cukup kuat untuk mencengkeram dahan pohon tempat
ia bergantung.
Memiliki
indra penglihatan yang tajam dan mampu terbang hingga ribuan meter. Elang dapat
melihat benda secara rinci di tanah yang jauh di bawah.
Elang
juga mampu terbang hingga ketinggian ribuan meter.
Mata
elang bersudut pandang 300 derajat dan mampu memperbesar penampakan benda enam
hingga delapan kali dari penampakan awalnya. Pada ketinggian 4.300 meter, elang
dapat melihat 30.000 hektar daerah di sekelilingnya.
Pada
ketinggian 1.500 meter, elang dapat melihat gerakan atau perbedaan warna benda
untuk menentukan letak mangsanya.
Burung
elang memiliki paruh tajam dan bengkok. Paruhnya yang kuat berfungsi untuk
mencabik mangsanya.
Laba-laba.
Bagian
bawah telapak kaki laba-laba terdapat serangkaian rambut-rambut panjang yang
menyebabkan gaya tarik menarik dengan dinding.
Mempunyai
bisa atau racun untuk melumpuhkan mangsanya.
Katak.
Melakukan
kamuflase (penyamaran) agar seolah tubuhnya beracun adalah trik untuk
menghindar dari predator atau pemangsa.
Lidahnya
yang panjang dan lengket, sehingga serangga yang mendekat dapat ditangkap dengan
cepat.
Cicak.
Kaki
cicak tertutup oleh kulit tipis berlapis bulu halus yang dapat melekat sehingga
mereka dapat merayap di dinding tanpa takut jatuh.
Cicak
mempunyai lidah yang dapat dijulurkan dan lengket untuk menangkap mangsa.
Badan
cicak panjang dan ramping sehingga memudahkan untuk bergerak.
Cicak
memiliki kemampuan autotomi, yaitu melepaskan ekornya bila dalam keadaan bahaya
untuk mengalihkan perhatian musuhnya. Ekor cicak ini dapat tumbuh kembali,
namun lebih pendek dan lebih lebar dari ekor sebelumnya.
Ular.
Melindungi
dirinya dengan racun atau bisa.
Ular
memiliki indra penciuman yang tajam. Ular tidak menggunakan hidung untuk
mencium bau mangsanya, tetapi menggunakan lidahnya. Ular memiliki organ pembau
yang khusus di langit-langit mulutnya yang disebut organ Jacobson. Saat ular
menjulurkan lidahnya, ia mengumpulkan partikel-partikel kimia dari udara. Partikel
tersebut dihantarkan ke sel-sel saraf di organ Jacobson sehingga ular itu dapat
merasakan bau mangsanya.
Membunuh
mangsanya dengan membelitkan tubuhnya ke tubuh mangsanya.
Dapat
menelan mangsa yang ukurannya lebih besar dari tubuhnya sendiri. Ular memiliki
susunan rahang yang melekat longgar dan tidak memiliki tulang dada. Hal ini
menyebabkan tulang rusuknya dapat melewatkan mangsanya yang besar.
Memiliki
cairan pencerna yang mampu menghancurkan makanan.
Unta.
Rambut
tebal di punggung untuk menjaga panas tubuhnya.
Punuk
unta sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Bentuk
kaki yang besar membuatnya tidak terperosok saat berjalan di padang pasir.
Bentuk
kaki yang panjang menjauhkan tubuhnya dari pasir di bawahnya sehingga tidak
terasa panas.
kulit
tebal khusus di bawah telapak kaki merupakan perlindungan terhadap pasir yang
sangat panas.
Bulu
mata unta memiliki sistem pengaitan yang secara otomatis menutup jika dalam
keadaan bahaya, yaitu mencegah masuknya debu ke mata.
Hidung
dan telinga ditutupi oleh bulu panjang agar terlindungi dari debu dan pasir.
Mampu
menutup lubang hidungnya untuk menghindari pasir yang tertiup angin.
Unta
tidak mengeluarkan keringat sama sekali. Unta juga mengeluarkan sedikit kotoran.
Hal ini dapat menghemat pengeluaran cairan.
Cairan
yang keluar dari lubang hidung unta bisa disalurkan kembali ke mulutnya.
Lele.
Memiliki misai di bibir atas dan bibir bawah,
pada misainya terdapat indra pengecap, misai tersebut berfungsi mengenali
mangsanya yang bersembunyi di dasar lumpur.
Memiliki labirin untuk menyimpan oksigen.
Bunglon
dapat mengubah warna kulitnya menjadi hijau, kuning, cokelat, atau
bintik-bintik (mimikri). Perubahan ini terjadi saat dia menghadapi musuh,
tertarik dg mangsanya, perubahan suhu, maupun perubahan cahaya.
Lumba-lumba
Memiliki
kemampuan ekolokasi dengan sistem sonar. Cara kerjanya, Lumba-lumba bernapas
melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Tepat di bawah lubang ini, terdapat
kantong-kantong kecil berisi udara. Dengan mengalirkan udara melalui kantong-kantong
ini, mereka menghasilkan suara bernada tinggi. Suara lumba-lumba segera
memantul kembali bila membentur benda apa pun. Lumba-lumba mendengarkan saksama
pantulan suara ini. Pantulan suara dari sekelilingnya memberi informasi rinci
tentang jarak benda-benda dari mereka, berikut ukuran dan pergerakannya.
Bebek.
Paruh
pipih digunakan untuk menyaring makanan dari lumpur.
Paruh
panjang dan tumpul memudahkan saat mengambil makanan di air.
Kaki
bebek yang berselaput berfungsi untuk menapak di tanah berlumpur agar kakinya
tidak tenggelam. Selain itu, kakinya yang berselaput digunakan untuk mendayung
sehingga bebek mampu berenang di air.
Agar
tubuhnya tidak basah jika terkena air, bulu bebek dilapisi oleh minyak.
Pinguin.
Berbulu tebal dan
berlemak tebal yang terdapat di bawah kulit agar tidak kedinginan.
Memiliki sayap
dan kaki yang digunakan untuk berenang.
Kakinya terdapat
selaput renang.
Anjing laut.
Memiliki selaput
di sela-sela jari.
Bentuk kakinya
mirip sirip ikan untuk memudahkan berenang dan menyelam.
Berbulu tebal dan
berlemak tebal yang terdapat di bawah kulit agar tidak kedinginan.
Cumi-cumi.
Saat
ada musuh memancarkan air dari tubuhnya sehingga cumi-cumi terdorong ke arah
belakang.
Menyemprotkan
tinta hitam yang dapat menghalangi pandangan musuh.
Tubuhnya
dapat mengeluarkan cahaya yang akan menarik mangsanya. Selain itu juga
membantunya mencari makan di malam hari.
Bekicot, penyu,
keong, dan tiram.
Memiliki cangkang
yang digunakan untuk bersembunyi ketika dalam keadaan bahaya.
Burung hantu.
Burung
hantu dapat melihat di kegelapan. Untuk menyerap cahaya yang ada, pupil pada
matanya akan terbuka lebar.
Bola mata burung
hantu mampu bergerak cepat untuk memusatkan benda di sekitarnya.
Mata
burung hantu terletak di bagian depan kepala. Untuk melihat ke belakang, kepala
burung hantu dapat berputar dengan lentur.
Dapat terbang
tanpa suara karena memiliki bulu-bulu yang lembut.
Memiliki
bulu yang menjulang ke atas di bagian kepala yang menyerupai daun telinga.
Bagian ini berguna untuk mengarahkan suara masuk ke telinganya.
Mengeluarkan
suara yang dapat membuat binatang lain takut dan akan membuat gerakan. Dengan
gerakan binatang lain tersebut maka dia dapat mengetahui posisinya.
Semut.
Memiliki
2 buah antena yang digunakan untuk menyentuh, membau, dan merasakan getaran
bunyi agar dia dapat menemukan benda di sekitarnya.
Mengeluarkan bau
khusus sebagai tanda bahaya dan menunjukkan keberadaan makanan.
Kucing.
Dapat mendengar
bunyi ultrasonik.
Memiliki mata
yang tajam di malam hari.
Memiliki otot
yang kuat untuk melompat dan berlari.
Mampu
membuat gerakan berputar di udara saat jatuh dari ketinggian, mampu mengatur
posisi tubuh agar mendarat dengan empat kaki, semua itu didukung dengan alat
keseimbangan yang ada di telinga dalamnya.
Kakinya
terdapat lapisan tebal sehingga langkahnya tidak bersuara.
Ketika
cahaya yang ada terlalu sedikit untuk melihat, kucing akan menggunakan “kumis”
atau misainya untuk membantunya menentukan arah dan menjadi alat indera
tambahan. Misai dapat mendeteksi perubahan angin yang amat kecil, membuat
kucing dapat mengetahui adanya benda-benda di sekitarnya tanpa melihat.
Kucing
yang sedang berkelahi menegakkan rambut tubuh dan melengkungkan punggung agar
mereka tampak lebih besar.
Landak.
Memiliki
kemampuan menggulung tubuh dan mengeluarkan bulu berduri tajam di bagian atas
tubuhnya untuk menghadapi bahaya.
Beruang kutub.
Mempunyai
lapisan lemak sangat tebal berguna untuk
melindungi tubuhnya dari udara dingin.
Tubuhnya
juga tertutup rambut yang sangat tebal untuk melindunginya dari kedinginan.
Tubuhnya
ditutupi rambut putih agar menyamai salju sehingga dapat melindungi diri dari
sergapan musuhnya.
Melakukan
hibernasi, yaitu beristirahat atau tidur dalam keadaan dingin untuk melindungi
diri dari keadaan dingin.
Ikan pemancing
Ikan
pemancing ini memiliki bagian tubuh yang menyerupai pancingan beserta umpannya.
Saat ikan tersebut “memancing”, bagian yang menyerupai pancingnya tersebut
digerak-gerakkan untuk menarik perhatian ikan kecil. Setelah ikan kecil berada
dekat jangkauan mulut ikan pemancing, segera dimangsanya
Gajah.
Daun
telinga yang besar sering dikibas-kibaskan untuk mengusir hewan kecil yang
mengganggunya.
Kulitnya
yang berkerut berguna untuk memperluas permukaan tubuh, sehingga mudah
menghilangkan panas tubuh.
Bulu
yang tumbuh pada tubuhnya pendek dan tipis, jadi gajah tidak kepanasan.
Burung
pipit
Burung
pipit memiliki paruh yang runcing, pendek, dan kuat. Paruhnya yang pendek dan
kuat merupakan bentuk penyesuaian terhadap jenis makanannya. Burung pipit
adalah pemakan biji-bijian.
Burung
pelikan.
Burung
pelikan memiliki kantung besar di paruhnya. Kantung ini berguna untuk menciduk
ikan dan air.
Burung
flaminggo.
Burung
flaminggo memiliki bentuk paruh yang lebar dan berjumbai. Paruh burung
flaminggo dapat menyaring udang dan binatang kecil dari air berlumpur.
Burung
kolibri.
Paruh
burung kolibri berbentuk panjang dan runcing. Bentuk paruh burung kolibri
berguna untuk menggapai nektar (madu) di dalam bunga.
Kanguru.
Kanguru
mempunyai sepasang kaki yang lebih panjang dari sepasang lainnya, sepasang kaki
yang panjang ini sangat kuat untuk melompat dan menendang hal ini berguna untuk
menghindar dan mempertahankan diri dari mangsa.
Kanguru
juga mempunyai kantung di perut bagian luar yang berfungsi untuk melindungi
anaknya yang masih bayi.
Babi
rusa
Mempunyai taring panjang yang mencuat ke
atas menembus moncongnya, berguna melindungi matanya dari duri rotan
Cendrawasih.
Keindahan bulu Cendrawasih jantan
digunakan untuk menarik perhatian lawan jenis. Untuk ‘merayu’ betina agar bersedia
diajak kawin, burung jantan akan memamerkan bulunya dengan melakukan
tarian-tarian indah.
Hiu.
Bernapas dengan lima liang insang
(kadang-kadang enam atau tujuh, tergantung pada spesiesnya) di samping, atau
dimulai sedikit di belakang kepalanya.
Tubuh dilapisi kulit dermal
denticles untuk melindungi kulit mereka dari kerusakan, dari parasit,
dan untuk menambah dinamika air.
Mempunyai beberapa deret gigi yang dapat
digantikan dan rahang yang dapat digerakkan.
Kuda laut.
Kuda laut merupakan satu-satunya spesies
yang jantannya dapat hamil. Kuda laut
jantan ini memiliki kantung perut yang besar dan pembuka seperti celah di
bagian dasar perutnya. Kuda laut betina akan meletakkan lebih 100 telurnya
langsung ke dalam kantung perut itu dan kuda laut jantan membuahi telur saat
dijatuhkan. Lapisan dalam kantung perut
menjadi seperti spons dan dipenuhi dengan pembuluh darah, yang berfungsi untuk
memberi makan telur atau embrio. Kantong perut atau kantung benih berfungsi untuk
menyimpan telur yang diberikan sang betina. Telur-telur akan mengalir melalui
tabung ke kantong benih kemudian mereka akan dibuahi. Hasil pembuahannya
dinamakan embrio. Embrio akan berkembang selama 10 hari sampai 6 minggu,
tergantung pada spesies dan kondisi air. Jika sudah waktunya, ‘melahirkan’ sang
jantan akan memompa ekornya sampai bayi kuda laut keluar. Bayi-bayi kuda laut
akan keluar dengan bentuk yang sangat kecil.
Selain untuk mengandung, kantong kuda laut
jantan juga berfungsi untuk mengatur kadar garam, agar sesuai dengan lingkungan
luar saat telur menetas.
Kuda laut juga memiliki baju yang disebut
baju zirah atau “baju besi” yang berfungsi sebagai pelindung bahaya. Baju Zirah
itu sangat keras seperti batu, bahkan tidak bisa dihancurkan hanya dengan
tangan manusia.
Cara berenang kuda laut berbeda dengan
ikan. Kuda laut bergerak dalam air dengan cara mengubah isi udara dalam kantung
renangnya. Jika kantung renang ini rusak dan kehilangan sedikit udara, kuda
laut tenggelam ke dasar laut. Kuda laut berenang dengan tubuh yang tegak dan mereka
dapat menganggukkan kepala ke atas dan ke bawah.
Mata kuda laut sangat unik. Ia bisa
melihat dua buah benda yg berbeda pada waktu yang bersamaan. Matanya juga dapat
bergerak dengan bebas, berputar-putar mengamati setiap sisi sehingga mereka
dapat melihat sekelilingnya dengan mudah, tanpa harus menggerakkan kepalanya ke
kiri dan ke kanan.
Gurita.
Tubuh yang sangat fleksibel memungkinkan
gurita untuk menyelipkan diri pada celah batuan yang sangat sempit di dasar
laut, terutama sewaktu melarikan diri dari ikan pemangsa.
Kaki seribu.
Jika dalam keadaan terancam akan
melingkarkan tubuhnya rapat-rapat membentuk spiral seperti obat nyamuk, selain
itu akan mengeluarkan bau busuk yang akan mengusir predator pengganggunya.
Belalang daun.
Mempunyai bentuk dan warna tubuh yang
menyerupai daun/sesuai daunnya sehingga dapat melindungi diri dari musuhnya.
Bintang laut.
Jika bintang laut terancam oleh predator,
dia dapat memutuskan lengannya sendiri dan kabur. Dibutuhkan sekitar satu tahun
bagi lengannya untuk dapat tumbuh kembali.
Bintang laut mencerna binatang dan
memasukkan perutnya kembali ke dalam tubuh sendiri. Mekanisme cara makan yang
unik ini memungkinkan bintang laut untuk memakan mangsa yang lebih besar dan
dapat masuk ke dalam mulutnya yang kecil.
Ikan pemanah.
Mampu menyemprotkan air ke udara untuk
menjatuhkan serangga dari tumbuhan atau udara.
Dapat melompat dari air untuk menyergap
serangga yang hinggap di daun atau dahan yang menggantung di atas air.
Tupai.
Memiliki ekor yang panjang berumbai dan hampir
sama panjang dengan badannya. Ekor berfungsi sebagai alat keseimbangan dan
kemudi, sehingga memudahkan tupai melompat dari satu pohon ke pohon lain tanpa
jatuh.
Jerapah.
Memiliki
leher yang panjang sehingga memungkinkan
untuk memakan tunas dan daun muda.
Dapat
minum dengan menundukkan kepalanya.
Memiliki
katup kecil pada bagian dalam pembuluh darah di kepalanya sehingga saat
ketinggian kepala jerapah berubah, katup tersebut dapat mencegah tekanan darah
yang tinggi naik ke kepala.
Ketam
kenari atau ketam kelapa
Memiliki
capit yang panjangnya hampir 1 m dan beratnya 4 kg. Dengan capitnya yang kuat,
hewan ini dapat mengupas kelapa untuk memperoleh daging kelapa.
0 komentar:
Post a Comment